Jumat, 12 Agustus 2011

mengenal kopi luwak dan proses cara pembuatannya

Kopi Luwak, kopi ekslusif dan mahal ....
Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.

Kemasyhuran kopi luwak berasal dari cara pembuatannya yang sangat berbeda dari cara umumnya. Kopi luwak dihasilkan ketika hewan luwak (sejenis musang nokturnal) memakan buah kopi Arabika masak, yang merupakan makanan favoritnya. Biji-biji kopi dari buah kopi yang dicerna, keluar dari sistim pencernaan luwak, dan kemudian dikumpulkan oleh para petani. Bijibiji kopi tersebut, yang masih terlindungi oleh kulit ari, kemudian dicuci dan dikupas.

Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos.

Kopi luwak dikenal sebagai kopi yang paling langka dan paling mahal di dunia. Warung-warung kopi eksklusif di Jepang dan berbagai wilayah di Asia menjual secangkir kopi luwak seharga $50 dan bahkan lebih.
Harga eceran untuk kopi luwak sangrai adalah $200 per kilogram atau bahkan lebih.
Kopi jenis ini langka karena produksi diseluruh dunia hanya beberapa ton saja per tahunnya.
Indonesia adalah sumber terbesar, dimana wilayah produksinya adalah Sumatra, Jawa dan Bali.

"Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe "Kopi Luwak". Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya "kotoran" Luwak.

Mendapatkan kopi luwak asli
Potensi kopiluwak di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang memiliki perkebunan kopi cukup luas dan perkebunan kopi tersebut biasanya berada di pinggir hutan yang merupakan habitat binatang luwak. Kopiluwak asli yang dihasilkan hingga saat ini adalah hasil dari pengumpulan dari alam. Dimana dengan melihat kondisi ini maka jumlah kopi luwak asli yang dihasilkan sangat bergantung dari musim buah kopi, luas wilayah perkebunan dan populasi binatang luwak. Dengan kata lain produksi kopi luwak sangat bergantung dengan alam sehingga sulit untuk memprediksikan jumalh produksinya.

Pengolahan
(dikutip dari kopiluwakindonesia. com)
Kopi luwak asli yang dikumpulkan dari alam, biasanya masih dalam bentuk feses dari binatang luwak kemudian diproses dengan tatacara tersendiri hingga menghasilkan biji kopi liuwak asli dengan cita rasa istimewa.

Pada umumnya penikmat kopi pada masyarakat Indonesia lebih menyukai jenis kopi yang dimasak hingga hitam. Sedangkan untuk beberapa negara asia seperti Korea, Jepang, Taiwan mereka menyukai cokelat kehitaman. Sedangkan untuk kawasan Eropa lebih menyukai warna kecoklatan.

Untuk memastikan kualitas penggorengan yang baik dan merata digunakan mesin roasting Gene Cafetm. Pada dasarnya terdapat kurang lebih 8 jenis roasting yaitu:
  • Light Roast : Cokelat kekuningan, rasa asam yang kuat, aroma tidak kuat. Sedikit bau kopi mentah
  • Cinnamon Roast Ala Amerika. Sedikit asam. Warna Cinnamon (kayu manis)
  • Medium Roast Memiliki karakteristik asam dan aroma manis. Berwarna seperti kacang. Ala Amerika
  • High Roast Rasa pahit lebih terasa dibanding asam. Cocok untuk es kopi.
  • City Roast Standar aroma dan rasa yang seimbang. Ala Kota New York
  • Full City Roast Rasa pahit sedikit lebih terasa dari pada asam. Cocok untuk es kopi
  • French Roast Lebih pahit. Rasa unik yang kaya. Ala Eropa. Cocok untuk es kopi
  • Italian Roast Pahit dan aroma kuat tetapi tidak asam. Warna mendekati hitam. Cocok untuk Espresso maupun cappuccino
Penyajian
Metode penyajian dalam menikmati kopi luwak pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan penyajian kopi pada umumnya. Namun kami menyarankan berdasarkan pengalaman kopi luwak dapat dinikmati dengan menyeduh + 8 grm/150 cc air panas (95 - 98oC).
Pergunakan air setelah mendidih supaya cita rasa dapat terjaga dan tidak ikut menguap beserta air mendidih. Pergunakan media cangkir yang berbahan keramik agar dapat menahan dan menjaga panas agar tidak cepat dingin. Kopi luwak akan lebih terasa nikmat bila dihidangkan tanpa gula (black coffe)

Selamat menikmati Kopi Luwak....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar